JAKARTA - Mahkamah Agung RI baru saja menggelar Sidang Paripurna Khusus pada Rabu, 16 Oktober 2024, untuk memilih Ketua Mahkamah Agung yang baru. Dalam sidang ini, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung periode 2024-2029. Sunarto memperoleh dukungan mayoritas dengan meraih 30 dari 44 suara.
Profil Singkat Prof. Dr. Sunarto
Lahir di Sumenep pada 11 April 1959, Sunarto merupakan putra dari H.R. Moh. Tahir Ardikusumo dan Hj. R.A. Su’udiyah. Pendidikan dasarnya ditempuh di kampung halamannya sebelum melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, tempat ia meraih gelar Sarjana Hukum pada 1984. Karier akademiknya terus berlanjut dengan gelar Magister Hukum dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 2000 dan gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga pada 2012. Pada Juni 2024, Sunarto dianugerahi gelar Guru Besar Kehormatan dari Universitas Airlangga.
Karier Cemerlang di Dunia Peradilan
Baca juga:
Predator Anak Dibawah Umur Dituntut Maksimal
|
Sunarto memulai kariernya sebagai Calon Hakim di Pengadilan Negeri Surabaya pada 1985, dan sejak itu menapaki perjalanan panjang di dunia peradilan. Setelah menjadi hakim di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Merauke, Blora, dan Pasuruan, ia terus membuktikan kecakapannya hingga diangkat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pasuruan pada 2003. Kariernya semakin cemerlang saat dipercaya menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Gorontalo pada 2005 dan kemudian menjabat berbagai posisi strategis di Badan Pengawasan MA RI.
Pada tahun 2015, Sunarto dilantik sebagai Hakim Agung dan kemudian menjabat Ketua Kamar Pengawasan. Pada 2018, ia menjadi Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial, dan pada 2023, ia menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, sebelum akhirnya terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung.
Keterlibatan Nasional dan Internasional
Sebagai sosok yang berpengalaman dan berintegritas, Sunarto aktif di berbagai forum nasional dan internasional terkait integritas peradilan. Ia pernah berpartisipasi dalam Regional Workshop on Judicial Integrity di Asia Tenggara dan menjadi narasumber dalam berbagai seminar internasional, termasuk International Seminar on Judicial Integrity Champions Network in APEC.
Di luar tugas peradilan, Sunarto juga dikenal sebagai akademisi yang aktif menulis dan mengajar. Beberapa karya tulisnya mencerminkan pemikirannya yang mendalam tentang reformasi birokrasi, di antaranya Peran Aktif Hakim dalam Perkara Perdata (2014) dan Pelayanan Publik Berkarakter (2024).
Pemimpin Berintegritas
Sunarto dikenal sebagai pemimpin yang tegas, dengan integritas dan kecakapan yang diakui di berbagai kalangan. Pengalaman dan dedikasinya menjadikannya figur penting dalam menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan di Indonesia.
Dengan rekam jejaknya yang mengesankan, diharapkan kepemimpinan Sunarto sebagai Ketua Mahkamah Agung mampu membawa pembaruan positif bagi peradilan Indonesia dalam lima tahun ke depan. (azh/RS)